1. Perkembangbiakan
Tumbuhan Secara Generatif (Kawin)
Perkembangbiakan secara generatif pada tumbuhan berbiji tertutup ditandai dengan munculnya bunga. Dalam bunga inilah terdapat Putik dan Benang Sari yang menjadi alat reproduksi bagi tumbuhan. Untuk lebih jelasnya, kita harus mengetahui terlebih dahulu bagian-bagian dari bunga agar kita lebih mudah untuk memahami penjelasan selanjutnya.
Bunga tersusun dari beberapa bagian. Namun ada bunga yang disebut dengan bunga lengkap dan bunga tidak lengkap, juga ada yang disebut dengan bunga sempurna dan bunga tidak sempurna. Apa maksudnya yah? Yuk kita telaah lebih dalam.
Perkembangbiakan secara generatif pada tumbuhan berbiji tertutup ditandai dengan munculnya bunga. Dalam bunga inilah terdapat Putik dan Benang Sari yang menjadi alat reproduksi bagi tumbuhan. Untuk lebih jelasnya, kita harus mengetahui terlebih dahulu bagian-bagian dari bunga agar kita lebih mudah untuk memahami penjelasan selanjutnya.
Bunga tersusun dari beberapa bagian. Namun ada bunga yang disebut dengan bunga lengkap dan bunga tidak lengkap, juga ada yang disebut dengan bunga sempurna dan bunga tidak sempurna. Apa maksudnya yah? Yuk kita telaah lebih dalam.
Bagian bagian bunga
- Perhiasan
bunga. Yang dimaksud dengan Perhiasan
Bunga yaitu kelopak
dan mahkota bunga. Kelopak bunga merupakan bagian dari bunga yang letaknya
di dekat dasar bunga dan menyambung dengan tangkai bunga. Kelopak bunga
ini biasanya menyelimuti bunga saat bunga masih dalam keadaan kuncup dan
biasanya setelah mekar dalam waktu tertentu, akan gugur dengan sendirinya.
Bentuk kelopak bunga sangat beraneka ragam bentuk dan warnanya sesuai
dengan jenis bunga. Bagian kelopak bunga inilah yang memberikan keindahan
pada bunga tersebut dan biasanya warnanya digunakan untuk mengindetifikasi
jenis bunga tersebut. Misalnya bunga mawar yang warna kelopaknya merah
disebut dengan Red Roses atau Mawar Merah.
- Dasar
Bunga. Dasar bunga merupakan bagian
ujung tangkai bunga yang membesar dan menjadi tempat melekatnya mahkota
bunga.
- Tangkai
Bunga. Tangkai bunga merupakan bagian yang menghubungkan bunga
dengan batangnya.
- Benang
Sari. Benang sari adalah Alat Kelamin Jantan bagi tumbuhan.
Benang sari sendiri terdiri dari Tangkai Sari dan Kepala SAri, dan di
dalam kepala sari inilah terdapat butir-butir serbuk sari.
- Putik. Putik adalah Alat Kelamin Betina pada tumbuhan. Putik
terdiri dari tangkai Putik, Kepala Putik dan bakal Buah, dan di dalam
bakal buah terdapat Bakal Biji. Di dalam bakal biji tersebut, masih
terdapat dua inti yaitu calon Lembaga dan Sel Telur.
Baiklah, saya kembali pada
ulasan sebelumnya tentang Bunga Lengkap dan Tak Lengkap serta Bunga Sempurna
dan Tak Sempurna.
Bunga Lengkap adalah bunga yang memiliki seluruh bagian-bagian bunga. Bunga Tidak lengkap adalah bunga yang tidak memiliki salah satu bagian bunga seperti yang dijelaskan di atas.
Bunga Sempurna adalah bunga yang memiliki Putik dan Benang Sari. Sedangkan Bunga Tidak Sempurna adalah bunga yang hanya memiliki satu alat perkembangbiakan saja. Misalnya bunga yang hanya memiliki Benang sari saja dan dinamakan Bunga Jantan, serta bunga yang hanya memiliki Putik saja dan disebut dengan bunga Betina.
===> Proses Penyerbukan atau Pembuahan
Dalam proses perkembangbiakan generatif pada tanaman dikenal dengan Penyerbukan. Penyerbukan adalah peristiwa jatuhnya serbuk sari pada Kepala Putik. Berdasarkan asal serbuk sarinya, penyerbukan dapat dibedakan menjadi:
Bunga Lengkap adalah bunga yang memiliki seluruh bagian-bagian bunga. Bunga Tidak lengkap adalah bunga yang tidak memiliki salah satu bagian bunga seperti yang dijelaskan di atas.
Bunga Sempurna adalah bunga yang memiliki Putik dan Benang Sari. Sedangkan Bunga Tidak Sempurna adalah bunga yang hanya memiliki satu alat perkembangbiakan saja. Misalnya bunga yang hanya memiliki Benang sari saja dan dinamakan Bunga Jantan, serta bunga yang hanya memiliki Putik saja dan disebut dengan bunga Betina.
===> Proses Penyerbukan atau Pembuahan
Dalam proses perkembangbiakan generatif pada tanaman dikenal dengan Penyerbukan. Penyerbukan adalah peristiwa jatuhnya serbuk sari pada Kepala Putik. Berdasarkan asal serbuk sarinya, penyerbukan dapat dibedakan menjadi:
- Penyerbukan
Sendiri. Penyerbukan Sendiri adalah
penyerbukan yang terjadi apabila Benang Sari yang jatuh pada Kepala Putik
berasal dari bungan itu sendiri dan tentu saja yang dapat melakukannya
adalah Bunga Lengkap yang memiliki Putik dan Benang Sari Sekaligus.
- Penyerbukan
Tetangga. Penyerbukan Tetangga adalah
penyerbukan yang terjadi jika serbuk sari yang jatuh di kepala putik
berasal dari bunga lain tetapi masih pada satu pohon.
- Penyerbukan
Silang. Penyerbukan Silang adalah
penyerbukan yang terjadi apabila serbuk sari yang jatuh di kepala putik
berasal dari bunga lain yang sejenis tetapi berbeda pohonnya.
- Penyerbukan
Bastar. Penyerbukan Bastar adalah
Penyerbukan yang terjadi apabila serbuk sari yang jatuh di kepala putik
berasal dari bunga lain yang tidak sejenis.
Kalau di atas adalah
jenis-jenis penyerbukan yang terjadi berdasarkan asal muasal serbuk sari yang
jatuh di kepala putik, maka berikut ini adalah Jenis-Jenis penyerbukan berdasarkan
faktor yang menyebabkan sampainya serbuk sari ke kepala putik, yaitu:
- Penyerbukan
oleh angin. Bunga yang penyerbukannya
dibantu oleh angin memiliki ciri-ciri antara lain memiliki serbuk sari
yang banyak, kecil, kerig dan ringan sehingga mudah diterbangkan oleh
angin. Pada dasrnya bunganya kecil atau mahkotanya kecil dan bahkan ada
yang tidak memiliki mahkota. Contohnya adalah bunga pada tumbuhan
rerumputan.
- Penyerbukan
oleh hewan. Bunga yang penyerbukannya
dibantu oleh hewan memiliki ciri-ciri antara lain memiliki mahkota bunga
yang besar, menarik, memiliki warna mahkota yang mencolok, mengeluarkan
bau yang khas serta menghasilkan nektar yang semuanya dapat menarik
binatang untuk menghampirinya. Bunga jenis ini umumnya memiliki serbuk
sari yang menggumpal dan lengket sehingga mudah menempel pada hewan
(terutama pada kaki-kaki serangga). Contoh hewan yang biasanya membantu
penyerbukan adalah Kupu-kupu, lebah madu, kelelawar dll.
- Penyerbukan
oleh air. Penyerbukan yang dibantu oleh
air biasanya terjadi pada tumbuhan-tumbuhan air. Hal ini terjadi karena
air hujan yang turun dapat mengenai serbuk sari. Air yang telah mengandung
serbuk sari tersebut kemudian jatuh pada kepala putik sehingga terjadilah
penyerbukan.
- Penyerbukan
oleh manusia. Tumbuhan yang proses
penyerbukannya dibantu oleh manusia adalah tumbuh-tumbuhan yang umumnya
berguna bagi kehidupan manusia sehingga manusia sering melakukan kotak
dengan tumbuhan berbunga tersebut. Contohya adalah Vanili dan bunga
anggrek.
2.
Perkembangbiakan Tumbuhan Secara Vegetatif (Tidak Kawin)
Perkembangbiakan vegetatif pada tumbuhan dibagi menjadi dua kelompok yaitu Perkembangbiakan secara vegetatif alami dan vegetatif buatan.
===> Perkembangbiakan secara Vegetatif Alami
Perkembangbiakan vegetatif pada tumbuhan dibagi menjadi dua kelompok yaitu Perkembangbiakan secara vegetatif alami dan vegetatif buatan.
===> Perkembangbiakan secara Vegetatif Alami
- Spora.
Spora memiliki inti sel yang
berubah fungdi menjadi alat perkembangbiakan. Spora berbentuk seperti biji
yang sangat kecil sehingga sulit terlihat oleh mata telanjang. Spora hanya
bisa dilihat dengan menggunakan alat yaitu mikroskop. Contoh tumbuhan
spora adalah Lumut dan tumbuhan paku.
- Umbi
akar. Umbi akar adalah akar yang
menggembung karena menyimpan makanan. Umbi ini kemudian dapat mengeluarkan
tunas sebagai individu yang baru. Contohnya adalah wortel, bunga dahlia
dll.
- Umbi
Batang. Yg dimaksud dengan Umbi batang
adalah bagian batang yang menggembung karena berisi cadangan makanan yang
berbentuk zat tepung. Contohnya adalah kentang, ubi jalar, dll.
- Umbi
lapis. Umbi lapis memiliki struktur
berlapis-lapis dan tunas dibagian tengahnya. contohnya adalah bawang-bawangan
dan bunga tulip.
- Akar
tinggal atau Rhizoma. Rhizoma
adalah batang yang tumbuh dan menjalar didalam tanah serta bentuknya
bercabang-cabang. Contohnya adlah Kunyit, jahe, Bangle, lengkuas dan
tebuh.
- Geragih
atau stolon. Geragih adalah batang beruas-ruas
yang tumbuh menjalar di atas permukaan tanah, dan dari ruas-ruas tersebut
bisa menumbuhkan tunas baru sebagai individu baru. Contohnya adalah
tanaman pegagan, strawberry, semanggi dan lain-lain.
- Tunas.
Tunas berasal dari tumbuhan
induk dan dan dapat tumbuh menjadi tumbuhan baru dengan cepat. Contohnya
pisang, tebuh, pohon pinang dan bambu.
- Tunas
Aventif. Tunas aventif adalah tunas yang
tumbuh dari ujung-ujung daun contohnya cocor bebek.
====> Perkembangbiakan secara Vegetatif Buatan
Perkembangbiakan vegetatif buatan ditandai dengan adanya campur tangan manusia dalam proses perkembangbiakannya. ia memiliki beberapa keunggulan diantaranya tanaman baru yang dihasilkan cepat berbuah atau memberikan hasil serta sifatnya sama atau bahkan lebih bagus dari tanaman indukannya. Berikut ini beberapa cara perkembangbiakan vegetatif buatan:
Perkembangbiakan vegetatif buatan ditandai dengan adanya campur tangan manusia dalam proses perkembangbiakannya. ia memiliki beberapa keunggulan diantaranya tanaman baru yang dihasilkan cepat berbuah atau memberikan hasil serta sifatnya sama atau bahkan lebih bagus dari tanaman indukannya. Berikut ini beberapa cara perkembangbiakan vegetatif buatan:
Mencangkok. Mencangkok adalah proses
menumnbuhkan akar dari batang tanaman yang berada di atas tanah agar dapat
ditanam menjadi tanaman baru. Proses inilah yang paling sering dilakukan
khususnya untuk tanaman buah sehingga proses pembuahan bisa terjadi dengan
cepat dan hasilnya banyak dan besar. Proses mencangkok hanya dapat dilakukan
pada jenis tumbuhan yang berkambium atau tumbuhan dikotil. COntohnya adalah
rambutan, mangga, jeruk, jambu dan sejenisnya.
Cara mencangkok :
1. Buat keratan melingkar berjarak 3 – 5 cm.
2. Kupas bulit batang sampai kebilatan kambiumnya.
3. Bersihkan lapisan kambium dengan cara mengerok.
4. Keringkan cangkokan beberapa hari (2 – 4 hari).
5. Tutup cangkokan dengan tanah gembur yang dibalut sabut
kelapa atau plastik.
1. Buat keratan melingkar berjarak 3 – 5 cm.
2. Kupas bulit batang sampai kebilatan kambiumnya.
3. Bersihkan lapisan kambium dengan cara mengerok.
4. Keringkan cangkokan beberapa hari (2 – 4 hari).
5. Tutup cangkokan dengan tanah gembur yang dibalut sabut
kelapa atau plastik.
Contoh tumbuhan yang dapat
dicangkok mangga, rambutan,
jambu, jeruk, dsb.
jambu, jeruk, dsb.
Menempel atau
Okulasi. Okulasi
adalah proses menempelkan tunas dari suatu tanaman ke tanaman lain. Contohnya
adalah okulasi pada tanaman durian dan jeruk.
Menyambung atau
Kopulasi atau Enten. Proses
Enten dilakukan dengan cara menyambung batang bawah suatu tanaman ke batang atas
tanaman lain sehingga diperoleh tanaman baru. Tanaman yang biasa disambung
adlah jenis tanaman yang masih dalam rumpun keluarga. MIsalnya durian yang lama
tumbuh dibandingkan dengan Lai. Maka supaya cepat tumbuh dan berbuah, tunas
durian disambungkan dengan pokok lai.
Menyetek atau Stek.
Menyetek
adalah proses menanam sebagian potongan atau bagian tubuh dari tanaman tersebut
baik berupa cabang ataupun batang. Bagian tanaman yang distek harus memiliki
ruas atau mata tunas sehingga dapat tumbuh tanaman baru. Contohnya adalah tebu,
singkong dan bunga mawar.
Cara menyetek
1. Pilih batang yang sudah
cukup tua (batang bagian bawah)
2. Potong dan biarkan beberapa
hari di tempat teduh.
3. Tanam batang pada tanah yang
sudah dicangkul.
Contoh : singkong
Merunduk adalah membengkokkan sebagian
cabang kemudian membenamkannya ke dalam tanah.
Cara merunduk :
1.
Rundukkan batang tanaman.
2. Benamkan
batang di dalam tanah.
3. Potong
batang yang dirundukkan jika
sudah mengeluarkan banyak akar.
4. Tanam hasil rundukkan di tempat lain.
sudah mengeluarkan banyak akar.
4. Tanam hasil rundukkan di tempat lain.
Contoh : arbei, apel, bugenvil.
Merunduk. Merunduk adalah proses
membengkokkan bagian tanaman berupa dahan atau ranting ke dalam tanah lalu
ditimbun. Bagian yang ditimbun ini natinya akan mengeluarkan akar, dan setelah
akar dirasa cukup banyak, dahan atau ranting tersebut dapat dipotong dan
dipindahkan sebagai tanaman baru. Contohnya adalah tanaman selada, anyelir,
amanda dll.
Perkembangbiakan Vegetatif Buatan Pada Tumbuhan -
Perkembangbiakan vegetatif buatan adalah perkembangbiakan secara tidak
kawin pada tumbuhan yang sengaja di lakukan oleh manusia atau
dengan bantuan manusia. Macam-macam perkembangbiakan vegetatif buatan, antara lain mencangkok, menempel (okulasi), menyambung/mengenten, stek, dan merunduk.
1) Mencangkok
dengan bantuan manusia. Macam-macam perkembangbiakan vegetatif buatan, antara lain mencangkok, menempel (okulasi), menyambung/mengenten, stek, dan merunduk.
1) Mencangkok
Mencangkok adalah memperbanyak tumbuhan dengan
cara memotong dahan tumbuhan induknya. Tumbuhan yang dapat
dicangkok adalah tumbuhan dikotil atau biji berkeping dua, misalnya jeruk,
jambu, mangga, rambutan,durian, dan sebagainya.
2) Menempel (okulasi)
Okulasi atau menempel adalah menempelkan mata tunas dari dua tanaman yang sejenis, tetapi berbeda sifat misalnya mangga manalagi dengan mangga arum manis. Pada dasarnya tujuan okulasi atau menempel sama dengan tujuan mengenten atau menyambung, yaitu menggabungkan sifat-sifat unggul dari dua tanaman sehingga diperoleh satu tanaman yang memiliki gabungan sifat unggul.
Okulasi atau menempel adalah menempelkan mata tunas dari dua tanaman yang sejenis, tetapi berbeda sifat misalnya mangga manalagi dengan mangga arum manis. Pada dasarnya tujuan okulasi atau menempel sama dengan tujuan mengenten atau menyambung, yaitu menggabungkan sifat-sifat unggul dari dua tanaman sehingga diperoleh satu tanaman yang memiliki gabungan sifat unggul.
3) Menyambung/mengenten
Menyambung atau mengenten adalah menggabungkan
batang bawah dan batang atas dua tanaman yang sejenis. Tujuan
menyambung adalah menggabungkan sifat-sifat unggul dari dua tanaman
sehingga diperoleh satu tanaman yang memiliki sifat-sifat unggul.
Perhatikan contoh berikut!
Misalnya, ada dua tanaman mangga. Tanaman mangga pertama berakar kuat tetapi buahnya asam, sedangkan tanaman mangga kedua berakar lemah tetapi buahnya sangat manis. Untuk memperoleh pohon mangga
yang berakar kuat dan berbuah manis, maka batang bawah dari tanaman mangga berakar kuat disambungkan dengan batang atas tanaman mangga yang berbuah manis.
Misalnya, ada dua tanaman mangga. Tanaman mangga pertama berakar kuat tetapi buahnya asam, sedangkan tanaman mangga kedua berakar lemah tetapi buahnya sangat manis. Untuk memperoleh pohon mangga
yang berakar kuat dan berbuah manis, maka batang bawah dari tanaman mangga berakar kuat disambungkan dengan batang atas tanaman mangga yang berbuah manis.
4) Stek
Menyetek adalah memperbanyak tumbuhan dengan
menancapkan atau menanam potongan-potongan batang tumbuhan
induknya. Tumbuhan yang dapat distek antara lain ketela pohon, tebu,
mawar, melati, dan kangkung.
Selain stek batang dikenal pula stek daun dan stek pucuk. Tumbuhan yang dapat diperbanyak dengan stek pucuk antara lain teh dan anak nakal (teh-tehan). Sedangkan tumbuhan yag diperbanyak dengan stek daun antara lain begonia dan sanseviera.
5) Merunduk
Selain stek batang dikenal pula stek daun dan stek pucuk. Tumbuhan yang dapat diperbanyak dengan stek pucuk antara lain teh dan anak nakal (teh-tehan). Sedangkan tumbuhan yag diperbanyak dengan stek daun antara lain begonia dan sanseviera.
5) Merunduk
Merunduk adalah memperbanyak tumbuhan dengan cara
merundukan batang atau cabang ke tanah sehingga tumbuh akar. Setelah
akarnya banyak cabang yang berhubungan dengan tumbuhan induk induk
dipotong. Tumbuhan yang biasa dikembangbiakan antara lain
alamanda, anyelir, apel, selada air, anggur dan sebagainya.
Perkembangbiakan vegetatif buatan pada tumbuhan memberikan beberapa keuntungan dan kerugian.
Berikut beberapa keuntungan dan kerugian vegetatif buatan.
a. Sifat tumbuhan baru sama persis dengan sifat tumbuhan induknya. Jika tumbuhan unggul maka tumbuhan baru pun akan bersifat unggul.
b. Cepat memberikan hasil jika dibandingkan dengan ditanam dengan bijinya.
Sedangkan kerugian vegetatif buatan adalah sebagai berikut.
a. Tumbuhan yang diperbanyak secara vegetatif buatan tidak memiliki akar tunggang sehingga mudah tumbang.
b. perkembangbiakan vegetatif buatan menghasilkan sedikit keturunan atau tumbuhan baru.
c. merusak tumbuhan induk.
Perkembangbiakan vegetatif buatan pada tumbuhan memberikan beberapa keuntungan dan kerugian.
Berikut beberapa keuntungan dan kerugian vegetatif buatan.
a. Sifat tumbuhan baru sama persis dengan sifat tumbuhan induknya. Jika tumbuhan unggul maka tumbuhan baru pun akan bersifat unggul.
b. Cepat memberikan hasil jika dibandingkan dengan ditanam dengan bijinya.
Sedangkan kerugian vegetatif buatan adalah sebagai berikut.
a. Tumbuhan yang diperbanyak secara vegetatif buatan tidak memiliki akar tunggang sehingga mudah tumbang.
b. perkembangbiakan vegetatif buatan menghasilkan sedikit keturunan atau tumbuhan baru.
c. merusak tumbuhan induk.
Kultur jaringan merupakan salah satu cara perbanyakan tanaman secara vegetatif. Kultur jaringan merupakan teknik perbanyakan tanaman dengan cara mengisolasi bagian tanaman seperti daun, mata tunas, serta menumbuhkan bagian-bagian tersebut dalam media buatan secara aseptik yang kaya nutrisi dan zat pengatur tumbuh dalam wadah tertutup yang tembus cahaya sehingga bagian tanaman dapat memperbanyak diri dan bergenerasi menjadi tanaman lengkap. Prinsip utama dari teknik kultur jaringan adalah perbayakan tanaman dengan menggunakan bagian vegetatif tanaman menggunakan media buatan yang dilakukan di tempat steril.
Metode kultur jaringan dikembangkan untuk membantu
memperbanyak tanaman, khususnya untuk tanaman yang sulit dikembangbiakkan
secara generatif. Bibit yang dihasilkan dari kultur jaringan mempunyai beberapa
keunggulan, antara lain: mempunyai sifat yang identik dengan induknya, dapat
diperbanyak dalam jumlah yang besar sehingga tidak terlalu membutuhkan
tempat yang luas, mampu menghasilkan bibit dengan jumlah besar dalam waktu yang
singkat, kesehatan dan mutu bibit lebih terjamin, kecepatan tumbuh bibit lebih
cepat dibandingkan dengan perbanyakan konvensional.
Tahapan yang dilakukan
dalam perbanyakan tanaman dengan teknik kultur jaringan adalah:
1) Pembuatan media
2) Inisiasi
3) Sterilisasi
4) Multiplikasi
5) Pengakaran
6) Aklimatisasi
1) Pembuatan media
2) Inisiasi
3) Sterilisasi
4) Multiplikasi
5) Pengakaran
6) Aklimatisasi
Media merupakan faktor
penentu dalam perbanyakan dengan kultur jaringan. Komposisi media yang
digunakan tergantung dengan jenis tanaman yang akan diperbanyak. Media yang
digunakan biasanya terdiri dari garam mineral, vitamin, dan hormon.
Selain itu, diperlukan juga bahan tambahan seperti agar, gula, dan
lain-lain. Zat pengatur tumbuh (hormon) yang ditambahkan juga bervariasi,
baik jenisnya maupun jumlahnya, tergantung dengan tujuan dari kultur jaringan
yang dilakukan. Media yang sudah jadi ditempatkan pada tabung reaksi atau
botol-botol kaca. Media yang digunakan juga harus disterilkan dengan cara
memanaskannya dengan autoklaf.
Inisiasi adalah
pengambilan eksplan dari bagian tanaman yang akan dikulturkan. Bagian tanaman
yang sering digunakan untuk kegiatan kultur jaringan adalah tunas.
Sterilisasi adalah bahwa
segala kegiatan dalam kultur jaringan harus dilakukan di tempat yang steril,
yaitu di laminar flow dan menggunakan alat-alat yang juga steril.
Sterilisasi juga dilakukan terhadap peralatan, yaitu menggunakan etanol yang
disemprotkan secara merata pada peralatan yang digunakan. Teknisi yang
melakukan kultur jaringan juga harus steril.
Multiplikasi adalah
kegiatan memperbanyak calon tanaman dengan menanam eksplan pada media. Kegiatan
ini dilakukan di laminar flow untuk menghindari adanya kontaminasi yang
menyebabkan gagalnya pertumbuhan eksplan. Tabung reaksi yang telah
ditanami ekplan diletakkan pada rak-rak dan ditempatkan di tempat yang steril
dengan suhu kamar.
Pengakaran adalah fase
dimana eksplan akan menunjukkan adanya pertumbuhan akar yang menandai bahwa
proses kultur jaringan yang dilakukan mulai berjalan dengan baik.
Pengamatan dilakukan setiap hari untuk melihat pertumbuhan dan perkembangan
akar serta untuk melihat adanya kontaminasi oleh bakteri ataupun jamur. Eksplan
yang terkontaminasi akan menunjukkan gejala seperti berwarna putih atau biru
(disebabkan jamur) atau busuk (disebabkan bakteri).
Aklimatisasi adalah kegiatan memindahkan eksplan keluar
dari ruangan aseptic ke bedeng. Pemindahan dilakukan secara hati-hati dan
bertahap, yaitu dengan memberikan sungkup. Sungkup digunakan untuk melindungi
bibit dari udara luar dan serangan hama penyakit karena bibit hasil kultur
jaringan sangat rentan terhadap serangan hama penyakit dan udara luar. Setelah
bibit mampu beradaptasi dengan lingkungan barunya maka secara bertahap sungkup
dilepaskan dan pemeliharaan bibit dilakukan dengan cara yang sama dengan
pemeliharaan bibit generatif.
Keunggulan inilah yang menarik bagi produsen bibit untuk
mulai mengembangkan usaha kultur jaringan ini. Saat ini sudah terdapat beberapa
tanaman kehutanan yang dikembangbiakkan dengan teknik kultur jaringan, antara
lain adalah: jati, sengon, akasia, dll.
Bibit hasil kultur
jaringan yang ditanam di beberapa areal menunjukkan pertumbuhan yang baik,
bahkan jati hasil kultur jaringan yang sering disebut dengan jati emas dapat
dipanen dalam jangka waktu yang relatif lebih pendek dibandingkan dengan
tanaman jati yang berasal dari benih generatif, terlepas dari kualitas kayunya
yang belum teruji di Indonesia. Hal ini sangat menguntungkan pengusaha karena
akan memperoleh hasil yang lebih cepat. Selain itu, dengan adanya pertumbuhan
tanaman yang lebih cepat maka lahan-lahan yang kosong dapat c
KEUNTUNGAN PEMANFAATAN
KULTUR JARINGAN
¨
Pengadaan bibit tidak
tergantung musim
¨
Bibit dapat diproduksi
dalam jumlah banyak
dengan waktu yang relatif lebih cepat (dari
satu mata tunas yang sudah respon dalam 1
tahun dapat dihasilkan minimal 10.000
planlet/bibit)
¨
Bibit yang dihasilkan
seragam
¨
Bibit yang dihasilkan
bebas penyakit (meng
gunakan organ tertentu)
¨
Biaya pengangkutan bibit
relatif lebih murah
dan mudah
¨
Dalam proses pembibitan
bebas dari gang
guan hama, penyakit, dan deraan lingkungan
lainnya
KULTUR jaringan adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan untuk
membuat bagian tanaman (akar, tunas, jaringan tumbuh tanaman) tumbuh
menjadi tanaman utuh (sempurna) dikondisi invitro (didalam gelas).
Keuntungan dari kultur jaringan lebih hemat tempat, hemat waktu, dan
tanaman yang diperbanyak dengan kultur jaringan mempunyai sifat sama
atau seragam dengan induknya. Contoh tanaman yang sudah lazim
diperbanyak secara kultur jaringan adalah tanaman anggrek.
Hidroponik
(hydroponic) berasal dari kata Yunani yaitu hydro yang berarti air dan ponos yang artinya daya. Hidroponik juga
dikenal sebagai soilless culture atau budidaya tanaman tanpa tanah. Jadi
hidroponik berarti budidaya tanaman yang mamanfaatkan air dan tanpa menggunakan
tanah sebagai media tanam atau soilles. Pemilihan jenis tanaman yang akan
dibudidayakan untuk skala usaha komersial harus diperhatikan. Sebagai contoh
jenis tanaman yang mempunyai nilai jual di atas rata-rata, yaitu: a. Paprika b.
Tomat c. Timun Jepang d. Melon e. Terong Jepang f. Seladamembuat bagian tanaman (akar, tunas, jaringan tumbuh tanaman) tumbuh
menjadi tanaman utuh (sempurna) dikondisi invitro (didalam gelas).
Keuntungan dari kultur jaringan lebih hemat tempat, hemat waktu, dan
tanaman yang diperbanyak dengan kultur jaringan mempunyai sifat sama
atau seragam dengan induknya. Contoh tanaman yang sudah lazim
diperbanyak secara kultur jaringan adalah tanaman anggrek.
Selain jenis tanaman di atas, banyak lagi yang dapat dibudidayakan dengan teknik hidroponik apabila dilakukan hanya pada kegiatan hobi saja.
Bertanam dengan sistem hidroponik, dalam dunia pertanian bukan merupakan hal yang baru. Namun demikian hingga kini masih banyak masyarakat yang belum tahu dengan jelas bagaimana cara melakukan dan apa keuntungannya. Untuk itu dalam tulisan ini akan dipaparkan secara ringkas dan praktis bertanam dengan cara hidroponik. Dalam kajian bahasa, hidroponik berasal dari kata hydro yang berarti air dan ponos yang berarti kerja. Jadi, hidroponik memiliki pengertian secara bebas teknik bercocok tanam dengan menekankan pada pemenuhan kebutuhan nutrisi bagi tanaman, atau dalam pengertian sehari-hari bercocok tanam tanpa tanah. Dari pengertian ini terlihat bahwa munculnya teknik bertanam secara hidroponik diawali oleh semakin tingginya perhatian manusia akan pentingnya kebutuhan pupuk bagi tanaman.
Dimanapun tumbuhnya sebuah tanaman akan tetap dapat tumbuh dengan baik apabila nutrisi (hara) yang dibutuhkan selalu tercukupi. Dalam konteks ini fungsi dari tanah adalah untuk penyangga tanaman dan air yang ada merupakan pelarut unsur hara (nutrisi), untuk kemudian bisa diserap tanamanan. Dari pola pikir inilah yang akhirnya melahirkan teknik bertanam dengan hidroponik, dimana yang ditekankan adalah pemenuhan kebutuhan nutrisi (hara) sebagaimana yang telah disampaikan dimuka.
Bahan-bahan untuk
Hidroponik